Cinta
adalah sesuatu yang abstrak, yang tidak bisa kita lihat dengan mata namun dapat
dirasakan keindahannya dengan hati. Cinta bukanlah racun apalagi virus. Namun,
ia adalah anugrah terindah dari Sang Maha Cinta. Jangan bunuh cinta dalam hati
karena niscaya kita takkan bisa melakukannya, ia akan senantiasa ada di dalam
hati. Tanpa cinta kita juga tidak akan terlahir di dunia ini. Cinta oleh kedua
orang tua kita dan Cinta dari Sang Maha Cinta. Cinta itu baik, cinta itu
penyemangat, namun kadang kita saja yang ownernya kadang mengaplikasikannya ke
arah yang salah. Jatuh cinta boleh, kagum dengan lawan jenis juga boleh,
nggak ada yang bisa menepisnya karena sesungguhnya dia adalah anugrah terindah.
Saat
jatuh cinta rasanya dunia begitu indah, dipenuhi dengan bunga–bunga yang
semerbak baunya. Di pikiran kita hanya terlintas dia, senyumannya,
tatapannya, pokoknya semuanya deh. Hati–hati dengen keadaan ini. Janganlah
karena cinta kita jadi musyrik. Ingat cinta yang hakiki hanyalah cinta kepada
Allah SWT. Semakin kita mengingatnya semakin kita halau angan2 itu
dengan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Ketika senyumannya
melintas dipikiran maka cepat–cepatlah mengalihkan pemikiran kita. Bahwa
senyuman itu lebih indah apabila setelah ia sudah “SAH” bagiku, lupakan saja!
Jodoh itu tak akan lari. Janji Allah itu pasti.
Sahabat,
hendaklah kita menghijab perasaan cinta kita dengan hijab yang sebaik-baiknya.
Meluapkannya setelah “SAH” bukan sebelumnya. Tidakkah kita ingat
kisah cinta yang luar biasa dari sayyidina Ali ra dengan Fatimah ra? Mereka
sama-sama memendam rasa cinta, kerahasiaan cinta, sikap, ekspersi, serta kata
dari mereka terhijab begitu rapi bahkan syeitan saja tidak tahu-menahu
cinta diantara mereka. Subhanallah.
Biarlah
rasa cinta itu terhijab indah dalam ETALASE HATI. Biarkan ia bersinar
dengan kecantikannya dan InsyaAllah akan lebih cantik lagi setelah cinta
teretalase tersebut sudah mendapatkan pasangan cintanya maka dua cinta
akan bertemu dan bersinar dalam keindahan yang luar biasa. Kekurangan
dari sang ikhwan akan ditutupi oleh kelebihan dari sang akhwat dan
kekurangan dari sang akhwat akan ditutupi dengan kelebihan oleh sang ikhwan.
Hingga mereka berdua benar–benar sempurna dalam bahtera rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Tag :
Cerpen
0 Komentar untuk "Cinta Dalam Diam"